Jakarta,Amerika Serikat tampaknya tak hanya menyerbu Irak dengan kekuatan
senjata canggihnya. Namun, mereka juga "menyerbu" negara Arab lainnya, Lebanon
dengan berbagai produknya, salah satunya adalah majalah seks ternama, Playboy.
Padahal, karena alasan budaya dan agama negara-negara Arab telah
melarang semua hal yang berbau pornographi, baik yang berupa gambar maupun
tulisan. Namun kini, Lebanon secara resmi telah mengizinkan peredaran majalah
porno asal AS, Playboy.
detikHot - Saat ini, majalah tersebut bisa
didapat dengan mudah di Lebanon. Hampir semua toko buku menyediakan majalah yang
berisikan aksi-aksi vulgar selebritis dunia. Demikian Albawaba.com.
Sebenarnya, bukan saat ini saja Lebanon mengizinkan peredaran majalah
'panas' AS tersebut. Pasalnya, majalah tersebut sudah menghiasi kota Beirut,
Ibukota Lebanon, sejak 30 tahun lalu. Dan, masyarakat Lebanon sendiri tampaknya
tak berkeberatan dengan peredaran majalah tersebut. Bahkan mereka adalah pembeli
utama majalah tersebut.
Pengawas publikasi senior Libanon, Colonel
Antoinette Babi, mengakui kalau divisinya memberikan izin penjualan "Playboy" di
Lebanon. Namun, mereka meminta agar majalah tersebut ditutup oleh plastik hitam
dengan peringatan bahwa majalah tersebut hanya dijual pada orang yang berusia 18
tahun keatas.
"Lembaga sensor akan mengawasi secara ketat peredarannya,
dan tak segan memberikan sanksi pada pengedar yang melanggarnya," ujarnya.
"Ada perbedaan yang mendasar antara hal yang membangkitkan seks dan
majalah porno. Majalah seperti itu dilarang di Lebanon. Majalah Playboy bukan
majalah yang vulgar, bukan majalah porno seperti yang orang pikirkan. Banyak
sekali topik yang bagus dan menarik seperti yang terdapat dalam majalah lain,"
ujar Babi pada Lebanese Daily Star," jelasnya. "Kami tidak pernah memberikan
izin pada peredaran majalah porno. Tapi kita tahu bahwa ada orang yang telah
melakukannya secara diam-diam," tambah Babi.
Lagipula, lanjut Babi,
majalah seks yang diijinkan peredarannya di Lebanon itu tidak bisa disebut
sebagai majalah Porno. Sebab, artikel-artikel dan gambar-gambarnya serupa dengan
yang pernah ditayangkan di televisi kabel dan internet.(wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar