Senin, 22 April 2013

Parlemen Mesir Protes Kontes Ratu Kecantikan


imageSenin (26/4) Mesir punya gawean besar, yaitu perhelatan putaran terakhir Kontes Ratu Kecantikan (KRK) Mesir. Rencananya, kontes ini akan menobatkan ratu kecantikan Mesir yang keenam. Meski pemerintah mengaku tak ikut mendanai kontes ini, toh tetap saja menuai banyak kritikan dan protes.

Dalam sejarahnya, sejak 1998, KRK di Mesir tak pernah sepi dari kritikan, terlebih dari pihak-pihak oposisi. Mereka menyayangkan, keberatan-keberatan yang mereka ajukan selama ini tak pernah digubris. Bahkan saat ini kontes KRK tengah berlangsung untuk keenam kalinya.

Oleh sebab itu, baru-baru ini media massa dan anggota parlemen Mesir melontarkan kritikan pedas atas KRK ini. Menurut mereka, penyelenggara KRK tak punya sense of crisis sedikit pun.

Pasalnya, bangsa Arab saat ini tengah dirundung duka, sebab saudara-saudaranya di Palestina dan Irak tengah dibantai. Mereka juga heran, kenapa pemerintah mengeluarkan surat ijin kepada pihak peyelenggara.

Partai Buruh (PB), partai yang berhaluan Islam dan sebagai partai oposisi menyebut KRK sebagai hal yang menggelikan. Surat kabar resmi PB mengatakan,” Umat sedang berduka, Kairo berpesta dengan KRK Mesir. Budak-budak setan tak juga sadar, mereka berpesta di pusat kota informasi!!

imagePB dengan sinis mengatakan, di tengah kepedihan yang melanda umat dan saudara-saudara kita dibantai di Irak dan Palestina, Kairo malah sibuk dengan KRK Mesir 2004!! Lebih dari itu, DR. Muhamad Mursi, anggota parlemen dari poros Ikhwan menyebut KRK sebagai hal yang tidak masuk akal dan bertentangan dengan hukum dan etika.

Ia menambakan,” Kita tidak sedang bersenang-senang, sehingga kita merasa perlu menggelar kontes seperti ini, sementara saudara kita di Palestina dan Irak tengah dibantai. Kita perlu meningkatkan kesadaran generasi muda, bukan malah menghancurkannya, KRK ini bertentangan dengan budaya masyarakat Mesir yang religius. Secara syariat dan tradisi tak bisa dibenarkan”.

Namun sayang, keberatan pihak PB ini tak bisa dibawa ke sidang. Pasalnya, parlemen Mesir dalam masa reses dan akan mulai bersidang Selasa mendatang (27/4). Artinya, mereka akan bersidang setelah KRK ini usai. Selain itu, pihak pemerintah juga tidak bertanggungjawab atas kontes ini.

Sejak 1988 KRK Mesir digelar, 16 ratu telah dinobatkan. Kini, mereka terjun di dunia mode dan sinema. Tetapi ada kabar yang tak mengenakan sekaligus menohok pihak penyelanggara, yaitu dicopotnya mahkota ratu kecantikan Mesir tahun 2003 lalu. Pasalnya, ia berimigrasi ke luar negeri dan bekerja di suatu restoran dengan pakaian bikini.(lys/iol/eramuslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar